Malaikat pencabut nyawa dalam Islam
Ada sepuluh nama malaikat dalam Islam yang wajib diyakini keberadaan dan tugasnya, yakni malaikat Jibril, Mikail, Rakib, Atid, Izrail, Israfil, Munkar, Nakir, Malik, dan Ridwan.
Empat malaikat utama adalah Jibril, Mikail, Israfil, dan Izrail, seperti dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2017).
Malaikat Izrail dikenal juga dengan sebutan malaikat maut, ia bertugas mencabut nyawa semua makhluk apabila telah tiba waktunya.
Malaikat Izrail diberi kemampuan yang luar biasa oleh Allah Swt, di antaranya dapat menjangkau dengan mudah dari barat hingga timur.
Ia bagaikan seseorang yang sedang menghadap sebuah meja makan yang dipenuhi dengan berbagai makanan yang siap untuk dimakan.
Malaikat Izrail juga sanggup membolak-balikkan dunia sebagaimana kemampuan seseorang yang sanggup membolak-balikkan uang.
Ketika Malaikat Izrail menjalankan tugasnya mencabut nyawa makhluk-makhluk dunia, ia akan turun ke dunia bersama-sama dengan dua malaikat lainnya, yaitu Malaikat Rahmat dan Malaikat Azab.
Mengimani malaikat dalam Islam adalah wajib hukumnya. Dengan mengimani Malaikat Izrail membuat manusia lebih berusaha mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian dan berdoa agar terhindar dari siksaan sakaratul maut.
Demikian penjelasan mengenai malaikat Izrail, malaikat pencabut nyawa dalam Islam. Semoga bermanfaat!
Gambaran malaikat maut atau malaikat pencabut nyawa/malaikat Izrail. Foto ilustrasi/ist
nya sendiri? Pertanyaan ini sangat penting, mengingat ada malaikat yang ditugaskan untuk mencabut nyawa.
Seperti diketahui, dalam Islam ada 10 nama malaikat yang ditugasi Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk mengurusi dunia dan seisinya. Salah satunya adalah malaikat yang bertugas mencabut nyawa mahluk, yakni
Lantas siapa yang mencabut nyawa Malaikat Izrail ini? Untuk mengetahuinya, Ulama besar ahli fiqih abad ke-4 Hijriyah kelahiran Uzbekistan, Imam Abu Laits As-Samarqandi (wafat 373 H) menjelaskannya berkaitan dengan hari kiamat (karena seluruh makhluk akan dimatikan), dalam Kitabnya Tanbihul Ghafilin.
Dalam kitabnya, dijelaskan bahwa pada hari kiamat nanti semua makhluk akan dimatikan Allah Subhanahu wa ta'ala. Namun ada yang dikecualikan Allah, yakni roh orang-orang yang mati syahid, Jibril, Mika’il, Israfil dan Hamalatul 'Arsyi serta
Sehingga ketika ditanya oleh Allah: "Siapakah yang masih tinggal dari makhluk-Ku?" (Padahal Allah lebih mengetahui). Jawab Malaikat Maut: "Ya Rabb, Engkau yang Maha hidup yang tidak mati, tinggal Malaikat Jibril, Mikail, Israfil, Hamalatul 'Arsyi dan aku.
" Maka Allah menyuruh Malaikat Maut mencabut nyawa mereka.
Riwayat Muhammad bin Ka'ab dari Abu Hurairah berkata: "Kemudian Allah berfirman: "Jibril, Mika’il, Israfil dan juga Hamalatul arsyi harus mati." Kemudian Allah bertanya: "Hai Malaikat Maut, siapakah yang masih tinggal dari makhluk-Ku?" Jawab Malaikat Maut: "Engkau Dzat yang Hidup yang tidak akan mati, tinggal hamba-Mu yang lemah, Malaikat Maut."
Lalu Allah berfirman: "Hai Malaikat Maut, tidakkah kau mendengar firmanKu: "Kullu Nafsin Dza iqatul Maut(tiap yang bernyawa pasti mati). Aku jadikan engkau untuk tugasmu itu, dan kini matilah engkau."
Maka Malaikat Maut diperintah mencabut nyawanya sendiri. Ketika Malaikat Maut mencabut rohnya, tiba-tiba ia menjerit yang andaikata waktu itu makhluk lain masih hidup niscaya mereka semua akan mati karena jeritan Malaikat Maut itu.
Malaikat Maut berkata: "Andaikan aku mengetahui bahwa pencabutan roh itu seberat ini niscaya aku akan lebih lembut ketika mencabut roh-roh orang mukmin."
Kemudian matilah Malaikat Maut dan tiada satupun dari makhluk Allah yang tinggal. Kemudian Allah berfirman kepada dunia yang rendah ini: "Dimanakah raja-raja dan putra-putra raja, di manakah pembesar-pembesar dan putra-putra pembesar yang makan rezeki-Ku tetapi menyembah selain-Ku."
Kemudian Allah berfirman: "Limanil mulkil yaum? Lillahilwahidil qahhar (siapakah yang mempunyai hak milik pada hari ini)? Pertanyaan ini tidak ada yang dapat menjawab. Maka Allah sendiri yang menjawabnya: "Hanya bagi Allah yang tunggal dan berkuasa atas segala sesuatu."
فَلْيَدْعُ نَادِيَهٗۙ . سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَۙ
“Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya). Kelak Kami akan memanggil Malaikat Zabaniyah, (penyiksa orang-orang yang berdosa).”
Gereja Katolik mengakui dan mengimani keberadaan makhluk rohani tanpa badan yang disebut Malaikat. Keberadaan malaikat merupakan kebenaran iman, kesaksian Kitab Suci dan kesepakatan tradisi. “Bahwa ada makhluk rohani tanpa badan, yang oleh Kitab Suci biasanya dinamakan ‘malaikat’ adalah satu kebenaran iman. Kesaksian Kitab Suci dan kesepakatan tradisi tentang itu bersifat sama jelas.”
Santo Agustinus mengatakan “ Malaikat menunjukan jabatan, bukan kodrat. Kalau engkau menunjukan jabatannya, makai a adalah malaikat.”
Penglihatan dalam Kitab Daniel menceritakan Malaikat Agung Mikael digambarkan sebagai seseorang yang membantu Israel melawan para musuhnya. Sedangkan dalam Kitab Wahyu, Malaikat Agung Mikael menjadi pemimpin pasukan malaikat saat mengalahkan kekuatan para iblis yang dipimpin oleh Lucifer. Selain itu, Ia juga disebutkan dalam suatu perselisihan dengan iblis mengenai mayat Musa. Mikael tidak bernai menghardik iblis, namun ia mengatakan “kiranya Tuhan menghardik engkau!” Oleh karena itu, Malaikat Agung Mikael memiliki peran penting dalam membela kita melawan setan dan kuasa-kuasa jahat.
Malaikat Agung Gabriel adalah malaikat yang datang kepada Bunda Maria untuk memberitahukan bahwa Bunda Maria akan melahirkan dan membesarkan Yesus, Sang Mesias. Dalam kisah itu, kita selalu ingat bahwa Malaikat Agung Gabriel menyampaikan salam kepada Bunda Maria. Kemunculan Malaikat Agung Gabriel juga dapat kita saksikan ketika Zakharia menerima warta akan lahirnya St. Yohanes Pembaptis dari istri Zakharia, Elisabeth yang sudah dikatakan mandul. Dari kisah-kisah tersebut, sudah jelas bahwa peran Malaikat Agung Gabriel adalah pewarta kabar, utusan Tuhan untuk membawa kabar sukacita.
Malaikat Agung Rafael menjadi teman perjalanan bagi Tobia, anak dari Tobit, dalam upaya mencari obat untuk menyembuhkan ayahnya, Tobit. Selain itu, ia melepaskan Tobias dari pengaruh setan Asmodeus. Malaikat Agung Rafael juga menjadi penyembuh kebutaan Tobit. Malaikat berperan dalam penyembuhan mata Tobit yang buta. Malaikat Agung Rafael dikatakan sebagai malaikat penunjuk jalan dan penyembuh.
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Izrail adalah nama malaikat pencabut nyawa dalam Islam. Dalam menjalankan tugasnya, malaikat Izrail diberikan kemampuan yang luar biasa oleh Allah Swt.
Ia mampu menjangkau seluruh wilayah dengan mudah saat hendak mencabut nyawa manusia. Selain itu, ia juga sanggup membolak-balikkan dunia sebagaimana orang membalikkan uang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Malaikat sendiri adalah makhluk yang tunduk pada setiap perintah yang diberikan oleh Allah Swt. Seorang muslim wajib untuk beriman kepada malaikat.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah Saw bersabda: "Berimanlah kepada Allah, kepada malaikat-malaikat, kepada kitab-kitab, kepada rasul, kepada hari kemudian, dan kepada takdir, yang baik dan yang buruk." (HR. Muslim).
Perintah untuk beriman kepada malaikat dijelaskan dalam Al Quran dan hadis. Salah satunya dalam QS. An Nisa ayat 136 sebagai berikut:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ ءَامِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِى نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ مِن قَبْلُ ۚ وَمَن يَكْفُرْ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًۢا بَعِيدًا
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya." (QS. An-Nisa: 136).
Gambaran tentang Malaikat Izrail
Izrail (Arab: عزرائیل, Azrail, Asriel, Azaril dan Azrael) adalah Malaikat pencabut nyawa dan salah satu dari empat malaikat utama selain Jibril, Mikail, dan Israfil dalam ajaran Islam.
Nama Izrail tidak pernah disebut dalam Al-Qur’an. Walau begitu ia selalu disebut dengan Malak al Mawt (Arab: ملكالموت) atau Malaikat Maut yang oleh sebagian kalangan diidentikkan sebagai Izrail.
Malaikat Izrail diciptakan oleh Allah SWT dalam keadaan yang serupa dengan malaikat Israfil baik wajahnya, ukurannya, kekuatannya, lisannya dan sayapnya. Semuanya tidak kurang dan tidak lebih.
Kitab As-Suluk menerangkan bahawa Malaikat Maut (Israil) mempunyai ranjang di langit yang ketujuh. Dan dalam riwayat lain mengatakan di langit yang keenam.
Dikatakan dia berwajah empat, satu wajah di muka, satu wajah di kepala, satu dipunggung dan satu lagi di telapak kakinya. Dia mengambil nyawa para nabi dari wajah kepalanya, nyawa orang mukmin dengan wajah mukanya, nyawa orang kafir dengan wajah punggung dan nyawa seluruh jin dengan wajah tapak kakinya.
Dari kepala hingga kedua telapak kakinya berbulu Za’faran dan di setiap bulu ada satu juta muka di setiap satu juta muka mempunyai satu juta mata dan satu juta mulut dan tangan. Ia memiliki 4.000 sayap dan 70.000 kaki, Seluruh tubuhnya dipenuhi mata dan mulut. Tiada satu makhlukpun yang terlepas daripada pengawasan dan kekuasaan tubuhnya. Jumlah wajah, mata, tangan dan telinganya menurut ramainya para manusia. salah satu kakinya di langit ketujuh dan satu lagi di jembatan yang memisahkan Surga dan Neraka.
Setiap mulut ada satu juta lidah, setiap lidah boleh berbicara satu juta bahasa. Jika seluruh air di lautan dan sungai di dunia disiramkan di atas kepalanya, niscaya tidak setitikpun akan jatuh melimpah. Tiada satu makhlukpun yang terlepas daripada pengawasan dan kekuasaan tubuhnya. Jumlah wajah, mata, tangan dan telinganya menurut ramainya para manusia
Dalam suatu hadis disebutkan : Ketika Allah menciptakan malaikat maut, maka beberapa mahluk ditutupi dengan satu juta hijab, sedangkan besarnya hijab itu melebihi besarnya beberapa langit dan bumi. Malaikat maut diikat dengan 70.000 rantai, setiap rantai panjangnya kira-kira perjalanan 1.000 tahun. Sedangkan malaikat yang lain tidak bisa mendekati malaikat maut, karena mereka tidak mengetahu tempatnya, tidak mendengar suaranya, tidak bisa melihat keadaannya, juga tidak mengetahui kemana waktu ia pergi.
سَاُصْلِيْهِ سَقَرَ .وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا سَقَرُۗ لَا تُبْقِيْ وَلَا تَذَرُۚ .لَوَّاحَةٌ لِّلْبَشَرِۚ عَلَيْهَا تِسْعَةَ عَشَرَۗ
“Kelak, Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar, dan tahukah kamu apa (neraka) Saqar itu? Ia (Saqar itu) tidak meninggalkan dan tidak membiarkan, yang menghanguskan kulit manusia. Di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga).”
Berdasarkan keterangan ayat di atas, malaikat penjaga neraka itu tidak hanya 1 yakni malaikat Malik, melainkan ada 19 malaikat.
Perihal 19 malaikat itu, para pakar tafsir mengatakan bahwa mereka itu yang disebut malaikat Zabaniyah yang bertugas menyiksa penghuni neraka.
Adapun perihal jumlah 19 ini sudah termasuk malaikat Malik atau belum, terjadi perbedaan pendapat di kalangan para ulama. Ada yang meyebut 19 sudah termasuk malaikat Malik dan sebagian lain mengatakan bahwa 19 itu belum termasuk malaikat Malik.
Keterangan lain dalam Al-Qur’an yang secara jelas menyebutkan nama Zabaniyah ditemukan dalam Al-Qur’an surat Al-Alaq ayat 17-18:
Perihal jumlah malaikat ini ada 19, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Muddassir ayat 26-30: