Akmil 90 Yang Sudah Brigjen 2024

Akmil 90 Yang Sudah Brigjen 2024

Berikut 3 jenderal bintang tiga lulusan Akmil 1990-an di tubuh Mabes TNI AD:

Letjen Agus Subiyanto merupakan salah seorang perwira tinggi TNI AD. Sejak tanggal 31 Januari 2022, ia mulai mengemban amanat sebagai Wakasad.

Pria kelahiran Pangandaran 5 Agustus 1967 ini merupakan lulusan Akademi Militer 1991 dari kecabangan Infanteri Kopassus. Selain itu, ia juga menempuh pendidikan militer lainnya seperti Sussarcab Infanteri, Komando, Diklapa I Sesko TNI hingga Lemhannas.

Selama meniti karier di dunia militer, jenderal bintang tiga ini telah banyak memperoleh brevet penghargaan. Beberapa diantaranya seperti Brevet Kualifikasi Komando Kopassus,Brevet Free Fall dan Brevet Para Utama.

Empat lulusan terbaik Akademi Militer naik pangkat setingkat lebih tinggi. Di antara mereka, satu di antaranya resmi bintang 3 alias Letnan jenderal TNI.

Sosok tersebut tak lain Letjen TNI I Nyoman Cantiasa. Bersama 54 perwira tinggi AD lainnya, Cantiasa mengikuti upacar Laporan Korps Kenaikan Pangkat di Mabesad, Jakarta. Upacara dipimpin KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

Dalam amanatnya, Dudung mengingatkan kepada para pati yang menerima kenaikan pangkat agar mencermati perubahan paradigma TNI yang menjadikan AD saat ini menjadi lebih dinamis dan humanis. Globalisasi juga harus diwaspadai karena ada nilai-nilai pragmatisme yang berupaya mengikis karakter dan jiwa kesatria yang selama ini dijaga oleh TNI AD.

“Program pembinaan satuan dan pendidikan perlu dioptimalkan dalam membangun personel dan satuan yang adaptif terhadap dinamika perkembangan teknologi dan budaya global,” ujar Dudung dalam keterangan tertulis, dikutip pada Senin (28/2/2022).

Cantiasa merupakan lulusan terbaik alias peraih Adhi Makayasa-Tri Sakti Wiratama 1990. Rekam jejak jenderal Baret Merah ini sangat gemilang.

Editor : Arif Ardliyanto

Terdapat sejumlah jenderal bintang tiga jebolan Akademi Militer tahun 1990-an yang menduduki jabatan penting di tubuh Markas Besar (Mabes) TNI Angkatan Darat (AD). Salah satunya Letjen Agus Subiyanto. Foto DOK ist

tahun 1990-an yang menduduki jabatan penting di tubuh Markas Besar (Mabes)

(AD). Salah satunya menjabat sebagai Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad).

Secara organisasi mabes TNI AD berada di bawah naungan mabes Tentara Nasional Indonesia (TNI). Setiap tahunnya, Markas Besar TNI AD telah diisi oleh jenderal yang lahir dari generasi yang berbeda. Termasuk jebolan Akmil 1990-an.

Richard Taruli Horja Tampubolon

Berikutnya ada nama Letnan Jenderal TNI Richard Taruli Horja Tampubolon. Perwira tinggi (pati) asal Batak Toba ini sejak 27 Juni 2022 mengemban amanat sebagai Inspektur Jenderal TNI Angkatan Darat.

Dalam riwayatnya, Pria kelahiran Jakarta, 24 Mei 1969 ini merupakan lulusan dari Akademi militer tahun 1992 kecabangan infanteri kopassus.

Sepanjang kariernya, jenderal bintang tiga ini telah menduduki beberapa posisi penting di militer. Diantaranya seperti Wadanjen Kopassus, Kasdam VI Mulawarman, Kaskogabwilhan I, Dankoopssus TNI, Pangdam XVI/Pattimura dan Irjenad.

Maruli Simanjuntak

Letnan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak merupakan perwira tinggi TNI AD. sejak 31 Januari 2022, ia mengemban amanat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).

Pria kelahiran Bandung, 24 Februari 1970 ini merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1992 dari kecabangan Infanteri Kopassus.

Sepanjang kariernya di militer, jenderal bintang tiga ini telah banyak menduduki posisi penting di jajaran TNI AD. Beberapa diantaranya seperti Wadanpaspampres, Kasdam IV/Diponegoro, Danpaspampres, Pangdam IX/Udayana dan Pangkostrad.

Jakarta, Teritorial.com – Sejumlah Perwira Tinggi (Pati) TNI yang pernah menjabat sebagai Danjen Kopassus merupakan lulusan Akmil 1990-an. Dua di antaranya lulusan terbaik peraih penghargaan Adhi Makayasa .

Danjen Kopassus adalah singkatan dari Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus. Pemimpin tertinggi di Korps Baret Merah, bagian dari Komando Utama Tempur yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat. Jabatan Danjen Kopassus diemban oleh Pati TNI berpangkat Mayor Jenderal atau Jenderal Bintang 2.

Sejak dibentuk pada 1952 (waktu itu masih bernama Kesatuan Komando Tentara Teritorium III/Siliwangi) Kopassus telah dipimpin oleh 37 orang. Beberapa di antaranya merupakan jebolan Akademi Militer (Akmil) 1990-an. Siapa saja mereka?

Danjen Kopassus Jebolan Akmil 1990-an

1. Letnan Jenderal TNI I Nyoman Cantiasa, SE, MTr (Han)

Danjen Kopassus jebolan Akmil 1990-an yang pertama adalah I Nyoman Cantiasa. Lulusan terbaik peraih penghargaan Bintang Adhi Makayasa Akmil 1990 itu menjabat sebagai Danjen Kopassus pada periode 25 Januari 2019–26 Agustus 2020.

I Nyoman Cantiasa tidak langsung bertugas di Kopassus setelah lulus Akmil. Tentara kelahiran Buleleng, Bali, 26 Juni 1967 itu sempat dipercaya sebagai Danton Yonif Linud 328 Dirgahayu/Kostrad. Namun kemudian, I Nyoman Cantiasa lama bertugas di Kopassus, dari mulai Wadansubtim Den 81 Gultor/Kopassus hingga Danjen Kopassus.

Selain di Kopassus, lulusan Sesko TNI 2014 itu juga mencicipi beberapa jabatan lain, seperti Danmentar Akmil, Danrem 163/Wirasatya, Danrem 173/Praja Vira Braja, Kasdam XVII/Cenderawasih, dan Pa Sahli Tk III Bidang Polkamnas Panglima TNI.

Setelah menjabat Danjen Kopassus, I Nyoman Cantiasa dimutasi menjadi Pangdam XVIII/Kasuari. Pada 2022, pangkatnya naik menjadi Letnan Jenderal setelah ditunjuk menjadi Pangkogabwilhan III. Setelah itu, penyandang Brevet Para Utama tersebut dimutasi menjadi Koorsahli KSAD dan sejak 9 November 2023 hingga saat ini menjabat Wakil Kepala Badan Intelijen Negara Petahana (BIN).

2. Letnan Jenderal TNI Mohamad Hasan, SH

Selanjutnya ada nama Mohammad Hasan dalam daftar Danjen Kopassus jebolan Akmil 1990-an. Lulusan Akmil 1993 itu menjabat Danjen Kopassus pada periode 26 Agustus 2020–9 Desember 2021.

Karier militer di Kopassus Mohammad Hasan cukup lama, dari mulai Danunit Grup 1/Para Komando, Wadan Grup 2/Sandi Yudha hingga Danjen Kopassus. Namun di antara itu, tentara kelahiran Bandung, 13 Maret 1971 tersebut juga sempat mengemban jabatan di luar Kopassus. Seperti Danyonif 114/Satria Musara, Dandim 0104/Aceh Timur, Asrena Danpaspampres, Dan Grup A Paspampres, dan Danrem 061/Surya Kencana.

Setelah menjabat Danjen Kopassus, karier Mohammad Hasan terus menanjak. Penyandang Brevet Free Fall itu dipercaya sebagai Pangdam Iskandar Muda, Pangdam Jayakarta merangkap Dankogartap I/Jakarta. Sejak 24 Juli 2024, Mohammad Hasan mengemban tugas sebagai Panglima Komando Cadangan Stategis Angkatan Darat (Pangkostrad).

3. Letnan Jenderal TNI Widi Prasetijono, SIP

Widi Prasetijono juga masuk dalam Danjen Kopassus jebolan Akmil 1990-an. Abituren Akmil 1993 itu menjabat Danjen Kopassus pada periode 31 Januari 2022–8 April 2022. Tentara kelahiran Trenggalek, 4 Juni 1971 itu mengawali karier militer sebagai Pama Pussenif. Namun setelah itu, Widi Prasetijono lama bertugas di Kopassus, dari mulai Danunit Grup 2 hingga Wadanyon 11 Grup.

Penyandang Brevet Para Utama itu sempat melalang buana sebelum akhirnya menjadi Danjen Kopassus. Antara lain menjadi Danyonif 400/Raider, Dandim 0735/Surakarta, Ajudan Presiden RI, Danrindam III/Siliwangi, Danrem, 074/Warastratama, Danrem 091/Aji Surya Natakesuma, dan Kasdam IV/Diponegoro.

Widi sebentar menjabat Danjen Kopassus karena dimutasi menjadi Pangdam IV/Diponegoro. Sejak 24 Desember 2023 hingga saat ini menjabat Komandan Kodiklat TNI-AD.

4. Mayor Jenderal TNI Iwan Setiawan, SE, MM

Dalam daftar Danjen Kopassus jebolan Akmil 1990-an terdapa nama Iwan Setiawan. Lulusan Akmil 1992 itu menjabat sebagai Danjen Kopassus pada periode 8 April 2022 – 28 April 2023.

Iwan Setiawan mengawali karier militernya sebagai Pama Pussenif. Tak lama kemudian ia menjadi bagian Kopassus. Tentara kelahiran Bandung, 15 Februari 1968 itu berada di Korps Baret Merah hingga berpangkat Letnan Kolonel. Dari mulai menjabat Danunit Grup 2/Parakom Kasi 2/Ops Grup 1/Parako, Danyon 22/Grup 2, hingga Wadan Pusdikpassus.

Saat pangkatnya naik Kolonel hingga Brigadir Jenderal, Iwan banyak bertugas di luar Kopassus. Antara lain Danbrigif 22/Ota Manasa, Danrindam Jaya, Danrem 052/Wijayakrama, Danrem 173/Praja Bira Braja, dan Waaslat KSAD Bidang Kermamil. Iwan kemudian diangkat menjadi Danjen Kopassus pada 8 April 2022 dan sejak 28 April 2023 hingga saat ini menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura.

5. Mayor Jenderal TNI Deddy Suryadi, SIP, MSi

Kemudian ada nama Deddy Suryadi dalam daftar Danjen Kopassus jebolan Akmil 1990-an. Deddy merupakan lulusan Akmil 1996 yang menjabat memimpin Korps Baret Merah pada periode 28 April 2023–21 Februari 2024.

Deddy Suryadi memiliki sejarah karier panjang di Kopassus. Dia pernah menjabat Danyon 22 Grup 2/Sandi Yudha, Dandema Kopassus, Dandim 0623/Cilegon, dan Grup 2/Sandi Yudha. Tentara kelahiran Bandung, 14 September 1973 itu kemudian menjadi Ajudan Presiden RI, Kasrem 061/Surya Kencana, Danrem 074/Warastratama.

Pada 2021, Deddy diangkat menjadi Wadanjen Kopassus. Setahun kemudian lulusan Terbaik Seskoad 2010 itu dimutasi menjadi Kasdam IV/Diponegoro sebelum akhirnya diangkat menjadi Danjen Kopassus pada April 2023. Sejak 21 Februari 2024 hingga saat ini, Deddy menjabat sebagai Pangdam IV/Diponegoro.

6. Mayor Jenderal TNI Djon Afriandi, SIP, MSDA

Terakhir ada nama Djon Afriandi dalam daftar Danjen Kopassus jebolan Akmil 1990-an. Peraih penghargaan Bintang Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik Akmil 1995 itu menjabat Danjen Kopassus sejak 8 Maret 2024 hingga saat ini.

Banyak jabatan strategis yang pernah diemban Djon Afriandi sebelum menjabat Danjen Kopassus. Antara lain Dan Grup 1/Kopassus, Koorspri KSAD, Danrem 012/Teuku Umar, Danmentar Akmil, dan Stafsus KSAD.

I Nyoman Cantiasa (Foto : Wikipedia)

SEJUMLAH alumni Akmil 1990 telah sukses meraih pangkat jenderal, baik bintang 2 maupun bintang 3. Pencapaian ini memperlihatkan prestasi mereka dalam meniti karier di militer.

Berikut ini adalah alumni Akademi Militer (Akmil) tahun 1990 yang sukses jadi jenderal:

1. Letjen TNI I Nyoman Cantiasa

Letnan Jenderal TNI I Nyoman Cantiasa merupakan abituren Akmil 1990 yang kini telah menjadi perwira tinggi TNI Angkatan Darat dengan menyandang pangkat bintang 3. Pria kelahiran 26 Juni 1967 di Buleleng, Bali itu sekarang menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III. Jabatan tersebut diembannya sejak Januari 2022.

Ketika menamatkan Akademi Militer (Akmil) tahun 1990 dari kecabangan Infanteri (Kopassus), Cantiasa menjadi lulusan terbaik. Ia menerima penghargaan Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama. Ia pun memulai karier sebagai Danton Yonif Linud 328 Dirgahayu/Kostrad. Lama berkecimpung di Kopassus, Cantiasa akhirnya berhasil menjadi Komandan Jenderal Kopassus pada 2019. Masih dengan pangkat Mayor Jenderal, ia ditugaskan sebagai Pangdam XVIII/Kasuari pada 2020. Setelahnya, Cantiasa naik pangkat menjadi Letnan Jenderal dan menjabat Pangkogabwilhan III.

2. Mayjen TNI Sonny Aprianto

Salah satu lulusan Akmil 1990 yang mencapai pangkat jenderal bintang dua adalah Mayor Jenderal TNI Sonny Aprianto. Sejak Januari 2022 lalu, ia menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana. Sebelumnya, Sonny menempati posisi Deputi III Bidang Kontra Intelijen BIN dan Sahli Bidang Hankam BIN pada 2021.

Sonny, yang lahir di Jakarta pada 9 April 1967, memiliki pengalaman dalam bidang Infanteri (Raider). Dalam catatan kariernya sebelum bertugas di Badan Intelijen Negara (BIN), Sonny pernah menjadi Paban Sahli Kasad (2017-2018), Danrem 031/Wirabima (2018), dan Danpusintelad (2018-2021).

3. Mayjen TNI Dwi Darmadi

Mayor Jenderal TNI Dwi Darmadi diangkat sebagai Pa Sahli Tk. III Kasad Bidang Sosbudkum HAM dan Narkoba pada November 2022. Ia merupakan satu di antara lulusan Akmil 1990 yang mencapai pangkat jenderal bintang dua dengan pangkat Mayor Jenderal.

Sebelum menempati posisinya yang sekarang, Dwi pernah ditugaskan sebagai Inspektur Kodam XVI/Pattimura (2020-2022) dan Panglima Divisi Infanteri 3/Kostrad (2022). Perwira kelahiran Bandung, 20 Februari 1966 ini banyak berkecimpung di Kostrad.

Jakarta - Sejumlah alumni Akademi Militer (Akmil) 1990 telah sukses meraih pangkat jenderal, baik bintang 2 maupun bintang 3. Pencapaian ini memperlihatkan prestasi mereka dalam meniti karier di militer.

Berikut ini adalah alumni Akmil tahun 1990 yang sukses menjadi jenderal:

1. Letjen TNI I Nyoman Cantiasa

Letnan Jenderal TNI I Nyoman Cantiasa merupakan abituren Akmil 1990 yang kini telah menjadi perwira tinggi TNI Angkatan Darat dengan menyandang pangkat bintang 3.

Pria kelahiran 26 Juni 1967 di Buleleng, Bali itu sekarang menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III. Jabatan tersebut diembannya sejak 21 Januari 2022.

Ketika menamatkan Akademi Militer (Akmil) tahun 1990 dari kecabangan Infanteri (Kopassus), Cantiasa menjadi lulusan terbaik. Ia menerima penghargaan Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama. Ia pun memulai karier sebagai Danton Yonif Linud 328 Dirgahayu/Kostrad.

Lama berkecimpung di Kopassus, Cantiasa akhirnya berhasil menjadi Komandan Jenderal Kopassus pada 2019. Masih dengan pangkat Mayor Jenderal, ia ditugaskan sebagai Pangdam XVIII/Kasuari pada 2020.

Setelahnya, Cantiasa naik pangkat menjadi Letnan Jenderal dan menjabat Pangkogabwilhan III.

Saat masih Kolonel, dia terpilih menjadi Komandan Upacara Penurunan Sang Merah Putih dalam rangka memperingati HUT ke-68 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana merdeka pada tanggal 17 Agustus 2013.

Saat dia masih berpangkat Letnan Satu (Lettu) Infanteri dan menjabat sebagai Wakil Komandan Sub Tim Detasemen 81 (Penanggulangan Teror) atau Sat-81/Gultor Kopassus.

Nyoman dan para prajurit Kopassus sama sekali tidak menyangka, akan mendapatkan tugas membebaskan sandera di Papua yang dulu bernama Irian Jaya.

Tak cuma itu, Nyoman semakin yakin jika tugas ini takkan mudah.

Sebab, ada 26 orang yang menjadi sandera kelompok OPM.

Yang lebih mengkhawatirkan, dalam daftar sandera ada enam orang yang merupakan Warga Negara Asing (WNA).

Dua orang diantaranya dari Belanda, dan empat orang lainnya berasal dari Inggris.

Sisanya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berprofesi sebagai dosen, pendeta, dan petugas kehutanan.

Setelah mendengar kabar bahwa ada puluhan sandera yang ditawan oleh kelompok OPM, Brigjen TNI Prabowo Subianto memerintahkan pasukannya untuk bergerak.

Kelompok OPM yang berada di bawah pimpinan Kelly Kwalik memberikan sejumlah tuntutan.

Tuntutan Kelly saat itu adalah mempublikasikan keberadaan OPM yang eksis di Papua, dan meminta Komite Palang Merah Internasional (ICRC) sebagai fasilitator dan negosiator.

Kelly menolak campur tangan pihak lain, apalagi TNI yang saat itu masih bernama ABRI.

Selain itu, para pemberontak Papua itu juga meminta ICRC mengirimkan logistik berupa makanan dan obat-obatan. Yang lebih gila, Kelly juga mendesak ICRC mengirim sejumlah senjata kepada OPM.

Operasi ini berakhir tanggal 9 Mei 1996 setelah penyerbuan Kopassus ke markas OPM di Desa Geselama, Mimika.

Dalam penyerbuan ini, 2 dari 11 sandera ditemukan tewas, Matheis Yosias Lasembu, seorang peneliti ornitologi dan Navy W. Th. Panekenan, seorang peneliti biologi.

2. Mayjen TNI Dwi Darmadi

Salah satu lulusan Akmil 1990 yang mencapai pangkat jenderal bintang dua Mayor Jenderal TNI Dwi Darmadi diangkat sebagai Pa Sahli Tk. III Kasad Bidang Sosbudkum HAM dan Narkoba pada November 2022. Ia merupakan satu di antara lulusan Akmil 1990 yang mencapai pangkat jenderal bintang dua dengan pangkat Mayor Jenderal.

Sebelum menempati posisinya yang sekarang, Dwi pernah ditugaskan sebagai Inspektur Kodam XVI/Pattimura (2020-2022) dan Panglima Divisi Infanteri 3/Kostrad (2022). Perwira kelahiran Bandung, 20 Februari 1966 ini banyak berkecimpung di Kostrad.

3.  Mayjen TNI Sonny Aprianto

Terakhir, lulusan Akmil 1990 yang mencapai pangkat jenderal bintang dua adalah Mayor Jenderal TNI Sonny Aprianto. Sejak Januari 2022 lalu, ia menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana. Sebelumnya, Sonny menempati posisi Deputi III Bidang Kontra Intelijen BIN dan Sahli Bidang Hankam BIN pada 2021.

Sonny, yang lahir di Jakarta pada 9 April 1967, memiliki pengalaman dalam bidang Infanteri (Raider). Dalam catatan kariernya sebelum bertugas di Badan Intelijen Negara (BIN), Sonny pernah menjadi Paban Sahli Kasad (2017-2018), Danrem 031/Wirabima (2018), dan Danpusintelad (2018-2021).

4. Mayor Jenderal TNI Joko Purwo Putranto

Mayjen Joko Purwo lahir pada 2 Oktober 1966, pria asal Magelang ini tengah menjabat sebagai Komandan Komando Operasi Khusus (Koopsus) sejak 6 Desember 2021.

Sebelumnya Mayjen Joko sempat bertugas sebagai Kasdivif 1/Kostrad periode 2017-2020, dan Kasdam Iskandar Muda pada 2020-2021

5. Mayor Jenderal TNI Mochamad Syafei Kasno

Mayjen Mochamad Syafei Kasno lahir pada 24 November 1967. Sejak 4 November 2022 pria asal Manado ini mengemban amanat sebagai Asisten Teritorial Panglima TNI.

Beberapa jabatan strategis yang sempat diemban sebelumnya adalah, Pa Sahli Tk. III Bidang Komsos Panglima TN (2021), Pangdam XIV/Hasanuddin (2021), Dosen Tetap Unhan (2022), dan Pa Sahli Tk. III Bidang Wassus dan LH Panglima TNI.

6. Mayor Jenderal TNI Achmad Daniel Chardin

Mayjen Achmad Daniel Chardin lahir pada 23 Maret 1967 di Makassar, Sulawesi Selatan. Sejak 25 Februari 2022 lalu dia mulai menjabat sebagai sebagai Panglima Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan.

Jebolan Akmil 1990 yang berpengalaman di bidang Infanteri ini sempat menjalani hampir separuh masa abdinya di Kopassus yakni dari 1991 hingga 2006.

7. Mayor Jenderal TNI Syafrial

Alumni Akmil 1990 berikutnya lahir pada 18 September 1967. Mayjen Syafrial kini tengah menjabat sebagai Panglima Divisi Infanteri 2/Kostrad.

Pria asal Padang ini memang telah lama berada di Kostrad yakni sejak 1991 hingga 2010. Sebelum akhirnya kembali ditugaskan di Kostrad pada 2017 sebagai Kasdivif 2.

Infanteri     1. JODI WIJANARKO     2. OPAN SOPANDI     3. ERA HERNANTO     4. SUMEIDI     5. MONANG HARIS PS.     6. RUDI SYAMSIR     7. PATAR SAHAT P.     8. LUKMANSYAH     9. A. RAHMAN TAUFIK    10. A. SUHENDRA    11. SLAMET RIYADI    12. BASUKI ACHMAT S.    13. RUDIYANTO    14. NURALIM    15. CH. EKO MINTARTO    16. LILIK SUTIKNA    17. U. HARI SUPANGKAT    18. F. FRENKY TUMBOLE    19. M. SJA'BAN LANTA    20. SAMSUL    21. R. TOAR S. MANOPO    22. IRHAM WAROIHAN    23. TAUFAN AKRIDAL    24. JOKO SLAMET    25. ERWIN    26. YANMAMORA    27. I MADE RIAWAN    28. RAHMAN SUJANA    29. TEGUH MUJI A.    30. JOKO SUDIYONO    31. EKO SETIAWAN A.    32. AGUS GUNAWAN    33. LEO R. RATNA    34. HERI WIRANTO    35. H. EDDY SUNARYO    36. SUWANTO    37. EKO NATALIUS H.    38. JOKO WILFRIT    39. RONTA AGUS K.    40. SUNARTO    41. SAFRUDIN    42. SUTIKNO SULEMAN    43. NURMAN SAITO    44. RIFKI    45. IDA BAGUS K. SURYA W    46. HENDRI SANTOSO    47. YAN ANDERSON            48. HADI SUMARNO    49. ACHMAD ZAHRONI    50. Y. HERU KUNCORO J.    51. HERON DAMANIKUS    52. ALMUKHALIF SURYO    53. ALKAMELVI KARMANI    54. HERRY STEVE S.    55. WAWAN SUKARWANTO    56. SUHARYANTO    57. ADE KURNIANTO    58. MUCHTAR INDARTA    59. HERI KRISTIANTO    60. SURATNO    61. M. KLUFIE BETA    62. AGUS MARSANTO    63. DJAMBAR DARMO    64. IWAN SUMANTRI    65. DARYATMO    66. ANGGIAT TORANG    67. JOHANES MAHORA    68. HAROLD MOKAYUKU    69. JAP. TARIGAN    70. SUSWATIJO    71. YUDI ABRI MANTYO    72. ERI ISWANTORO    73. SAPRIADI    74. AHMAD MULYONO    75. AHMAD MARJUKI    76. EKO MARGIYONO    77. WASONO    78. JOHN HARLAN A.    79. ANTON PATANDUNG    80. R. BHAKTI Z. AHMAD    81. CUCU ZAENAL ARIFIN    82. YUSMAN MADAYUN    83. RA. PRANANTO AKOSO    84. SUGIYONO    85. DIDIK SUGIYANTORO    86. WAHYU WIJAYA    87. LUKANUL KHAQIM    88. TJ. PUTRA GUNADI G.    89. JAMARIUS ARISTON ELLA    90. DADANG JUANDA    91. CHANLAN ADILANE    92. REKSON OBERLIN S.    93. A. SURYA AGUNG N.    94. LISMER LUMBAN S.            95. DWI KURYANTO    96. OKTORI BHAKTI    97. HERI WIDARTO    98. SURYO SUPRAPTO    99. ICHWAN    100. DANU PRIONGGO    101. JAHIDIN    102. DJOKO ANDOKO    103. TRI YUNIARTO    104. DENI MULYONO    105. IMAM SUPARDI    106. PARADA SIRINGO R.    107. SETIA JIWA    108. HANDAKA    109. ARIF BUKHORI    110. ABDULLAH    111. DJONI WIJAYANTO    112. ABDUL RAHMAN    113. WIM MULYADI P.    114. SUNARTO    115. FAUZI RUSLI    116. NASRUL NASUTION    117. FERDINANDUS    118. TRI WIDARBO    119. EDDY KASMADI    120. IRWAN BUDIYANTO    121. DJOKO MARYANTO    122. SUSILO WIBOWO    123. M. HASAN    124. TRI NUGRAHA H.    125. R. MUHAMAD K.    126. R. TRI MULYONO    127. KUKUH HARTONO    128. SUDARWO ARIS N.    129. MOH. AHSANUL HAQ    130. NANANG ARIANTO    131. HARI SANTOSO    132. BASRI  (BUPATI NUNUKAN KALTIM)    133. SAINUL ALAM    134. ASRIANUS BULO    135. YOHANIS SINGGI    136. MADE GERNINA YASA    137. RODON PEDRASON    138. SETIA WINARNO    139. TITO OTMAN MAHMUD PADRAB    140. MOHAMMAD SOKHIR                Kavaleri     1. GATOT PRAMONO     2. JONATABE ARYANTO     3. WAWAN TJAHYONO     4. TENTRI DOLONG     5. IGN. EKO JOKO P.     6. KHUSNUL QULUQ     7. DANNY GAUTAMA     8. ADE WIHANTO     9. AGUS TABAH SANTOSO    10. ASEP RIDWAN    11. ACHMAD FADHOLI    12. SUSANTO    13. BUDI AWALUDIN H    14. TAUFIK BUDI S    15. GUNUNG ISKANDAR    16. ABDUL BASID    17. BAMBANG LISDIANTO    18. BAMBANG SUGIHARTO    19. BOKIYAR    20. JONI NAINGGOLAN    21. M. HATTA UMAR RUKO    22. KUKUH SURYA SIGIT S.    23. YUSUP M.    24. ROBERT PWIN T.            Armed

9. OCTIVA RAJAGUKGUK, SH, SIP

14. I KADEK ARYA ATMAWIJAYA

16. JAUHARI AGUS SARAJI

17. TOTOK IMAM SANTOSO, SIP, S.Sos

19. ANTON IRIYANTO POPANG

20. VINCENTIUS SETIAWAN BAYU S.

21. BAMBANG EKO PRATOLO

3.    SURYO TRIDOSO SAPTO HANDONO

4.    NUGROHO JATI WALUYO

7.    A. ZAKI BASUKI RAHMAT

9.    IBNU BINTANG SETIAWAN, SIP

11. BUDHI DARMAWAN, S.Sos

12. AHMAD HOTMA POHAN

14. HERU SUDARMINTO, SIP, MSc

16. MIRZA PATRIA JAYA

17. JONNI MAHROJA, MA

20. RAMSES LUMBAN TOBING

21. AHMAD HOTMA POHAN

Zeni     1. Y.D. PRASETIO     2. DEDY HERMAN     3. ANORI TOMABARSONO     4. RAHMAT SUHANIYA     5. RUDY HERMANTO     6. I WAYAN ADITYA     7. BENY BUDI SETIANTO     8. BUDI IRWANTO     9. RUDY WIRAWAN H    10. SUSILO ADI PURWANTORO    11. TOTO FEDERIK P    12. ARI PITOYO GUMELAR    13. AHMAT FAIZAL    14. DODY KUSBNDI    15. R. NUGROHO GUMELAR    16. HERIYANTO DAHLAN    17. KHOMARUDIN    18. ADI WIRYANTO    19. MATEUS JANGKUNG    20. FAHRUDIN    21. KRISTIANTO    22. RIDHO HERMAWAN    23. MARYONO    24. TRI HASCARYA    25. HARFENDI    26. BAGUS ANTONOV H                Peralatan     1. ARIF HERMAN HIDAYAT     2. ASOP SOFYAN SAMSUDIN     3. HARI PURNOMO     4. BUGIARTO     5. ENDANG SUTARDI     6. MURAD ZAELANI     7. JONI DECIANA     8. KOWARAHARDJA     9. HARDI    10. AGUS SRI RAHARDRA I    11. MAKBUL    12. KOKOM    13. AGUS TRI SUNU    14. PRIHANDOKO                Perhubungan     1. TJAHJONO SRI WIBOWO     2. I GUSTI PUTU WIREJANA     3. WIDJANG RANJOTO     4. DENIH DAHTIAR     5. MARTANTO DWI SAKSONO HADI     6. SUNOTO     7. IRBARSYAH RUDIANTO     8. AKHMAD ZAINUL ARIFIN     9. MUHAMAD MUHSON    10. AGUS SETIAWAN    11. BUDI INDARTO    12. GATOT SANTOSO

TEMPO.CO, Jakarta - Brigjen Pol Sentot Prasetyo resmi menjabat Kepala Densus 88 Antiteror Polri menggantikan Irjen Pol Marthinus Hukom. Irjen Marthinus akan menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) pada 7 Desember 2023.

Dilansir dari berbagai sumber, Sentot Prasetyo lahir pada Oktober 1968. Ia  merupakan perwira tinggi Polri yang merupakan lulusan Akademi Kepolisian Lemdiklat Polri angkatan 1991.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sentot Prasetyo sebelum ditunjuk jadi Kepala Densus 88 Antiteror Polri, merupakan Wakil Kepala Densus 88 Antiteror Polri.

Pergantian itu berdasarkan dua Surat Telegram bernomor ST/2749/XII/KEP./2023 dan ST/2750/XII/KEP./2023. Dari surat itu, Mabes Polri melakukan rotasi dan mutasi jabatan ratusan personel baik perwira menengah (pamen) dan perwira tinggi (pati). Setidaknya ada 535 personel yang dimutasi.

Irjen Dedi Prasetyo, Asisten Kapolri Bidang SDM, menyatakan bahwa mutasi di kepolisian adalah hal yang wajar dalam struktur organisasi Polri. Ia menjelaskan bahwa rotasi jabatan dilakukan terhadap personel yang akan memasuki masa purna bakti dan lain-lain.

“Selain itu misalnya promosi untuk memberikan peningkatan pengalaman melalui tugas tour of duty dan tour of area. Fokus mutasi juga diarahkan untuk persiapan pengamanan dalam berbagai kegiatan, seperti pemilihan umum, Operasi Lilin, pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru, serta menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat,” katanya sebagaimana dilansir dari humas.polri.

Selain pergantian Kepala Densus 88, terdapat pula pergantian Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda). Setidaknya ada lima pergantian Kapolda, yakni Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel), Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel), Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT), Kapolda Papua Barat dan Kapolda Kepulauan Riau (Kepri).

Irjen Pol Andi Rian Djajadi menggantikan Irjen Pol Setyo Budi Moempoeni Harso sebagai Kapolda Sulsel, yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Kalsel. Irjen Pol Winarto, yang sebelumnya menjabat sebagai Pati Baintelkam Polri dengan penugasan pada BIN, menjadi pengganti Irjen Pol Rian sebagai Kapolda Kalsel.

Sebagai bagian dari mutasi, Irjen Pol Johanis Asadoma, Kapolda NTT, dipindahkan ke posisi Analis Kebijakan Utama Bidang Misinter Divhubinter Polri. Penggantinya, Irjen Pol Daniel Tahi Monang, saat ini menjabat sebagai Kapolda Papua Barat.

Brigjen Pol Johnny Eddizon Isir menggantikan Irjen Pol Daniel sebagai Kapolda Papua Barat, yang saat ini menjabat sebagai Karojianstra Sops Polri. Jabatan Kapolda Kepri, yang dipegang oleh Irjen Tabana Bangun, sekarang diisi oleh Brigjen Pol Yan Fitri Halimansyah, yang saat ini menjabat sebagai Karosundokinfokum Divkum Polri.

ANANDA BINTANG I  EKO ARI WIBOWO

TRIBUN-MEDAN.COM,- Mungkin sebahagian dari Anda banyak yang belum tahu apa arti baret merah polisi.

Saat serah terima jabatan di Polda Metro Jaya, tampak sejumlah pejabat menggunakan baret merah polisi.

Satu diantara pejabat yang menggunakan baret merah polisi itu adalah Brigjen Hengki Haryadi.

Ia menggunakan seragam lengkap, dengan penutup kepala baret merah.

Lalu, apa arti baret merah di kepolisian?

Bukankah baret merah identik dengan Kopassus?

Yuk simak ulasan berikut.

Dalam Peraturan Kapolri (Perkap) Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Pada Kepolisian Negara Republik Indonesia ada dijelaskan mengenai baret merah polisi ini.

Pada Pasal 37 ayat 3 huruf i, disebutkan bahwa anggota Reserse Kriminal menggunakan baret warna merah tua, emblem Tribrata dalam bingkai pita warna kuning emas, dan warna dasar emblem hitam.

Meski jarang diketahui, faktanya baret merah polisi ini sering dipakai dalam momen serah terima jabatan dan pelantikan.

Selain anggota Reserse Kriminal, polisi yang menggunakan baret merah adalah Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.

Namun, Densus 88 baretnya merah marun.

Hal itu juga tertuang dalam Perkap Nomor 12 tahun 2001 pada Pasal 37 ayat 3 huruf g.

Masyarakat umum mungkin hanya tahu, bahwa baret merah cuma digunakan oleh Kopassus (Komando Pasukan Khusus) saja.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani mengungkapkan persiapan pelantikan anggota DPR terpilih periode 2024-2029 hampir rampung. Pelantikan anggota DPR dijadwalkan pada Selasa, 1 Oktober 2024 di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat.

"Persiapan pelantikan insya Allah sudah 90 persen siap. Jadi, hanya tinggal menunggu detail-detailnya. Teknisnya insya Allah siap," kata Puan di Lobby Nusantara, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Jumat, 27 September 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sehari sebelum pelantikan anggota DPR yang baru, kata Puan, DPR akan melangsungkan rapat paripurna ke-8 masa persidangan I tahun sidang 2024-2025, periode keanggotaan 2019-2024. Rapat paripurna ini akan menyelesaikan hal-hal yang harus ditindaklanjuti oleh anggota DPR periode berikutnya.

Selain itu, paripurna pada 30 September 2024 itu juga akan menyelesaikan hal-hal lain. Misalnya laporan dari pansus-pansus yang baru merampungkan rapat-rapatnya. "Nanti apa agendanya, bagaimana, apa saja, pasti tanggal 30 September akan kami beritahukan," ujar Puan.

Dia menegaskan, lembaga legislatif periode mendatang harus terus berbenah dan bekerja secara gotong royong. Sebagai lembaga yang melaksanakan tugas secara kolektif kolegial, kata Puan, tentu harus ada komitmen bersama di antara semua partai atau fraksi di DPR.

"Kalau pun kemudian secara fungsi legislasinya masih ada kekurangan, fungsi itu dilakukan bersama-sama. Bukan hanya DPR saja, tapi juga melalui pemerintah," tutur politikus PDIP itu.

Terjadi kesalahan. Tunggu sebentar dan coba lagi.

Anda mungkin ingin melihat